Wednesday, October 24, 2007

about Wi-Fi

A Wi-Fi enabled device such as a PC, game console, cell phone, MP3 player or PDA can connect to the Internet when within range of a wireless network connected to the Internet. The area covered by one or more interconnected access points is called a hotspot. Hotspots can cover as little as a single room with wireless-opaque walls or as much as many square miles covered by overlapping access points. Wi-Fi can also be used to create a mesh network. Both architectures are used in community networks.[citation needed]

Wi-Fi also allows connectivity in peer-to-peer (wireless ad-hoc network) mode, which enables devices to connect directly with each other. This connectivity mode is useful in consumer electronics and gaming applications.

When the technology was first commercialized there were many problems because consumers could not be sure that products from different vendors would work together. The Wi-Fi Alliance began as a community to solve this issue so as to address the needs of the end user and allow the technology to mature. The Alliance created the branding Wi-Fi CERTIFIED to show consumers that products are interoperable with other products displaying the same branding.

Many consumer devices use Wi-Fi. Amongst others, personal computers can network to each other and connect to the Internet, mobile computers can connect to the Internet from any Wi-Fi hotspot, and digital cameras can transfer images wirelessly.

Routers which incorporate a DSL or cable modem and a Wi-Fi access point are often used in homes and other premises, and provide Internet access and internetworking to all devices connected wirelessly or by cable into them. Devices supporting Wi-Fi can also be connected in ad-hoc mode for client-to-client connections without a router.

Business and industrial Wi-Fi is widespread as of 2007. In business environments, increasing the number of Wi-Fi access points provides redundancy, support for fast roaming and increased overall network capacity by using more channels or creating smaller cells. Wi-Fi enables wireless voice applications (VoWLAN or WVOIP). Over the years, Wi-Fi implementations have moved toward 'thin' access points, with more of the network intelligence housed in a centralized network appliance, relegating individual Access Points to be simply 'dumb' radios. Outdoor applications may utilize true mesh topologies. As of 2007 Wi-Fi installations can provide a secure computer networking gateway, firewall, DHCP server, intrusion detection system, and other functions.

In addition to restricted use in homes and offices, Wi-Fi is publicly available at Wi-Fi hotspots provided either free of charge or to subscribers to various providers. Free hotspots are often provided by businesses such as hotels, restaurants, and airports who offer the service to attract or assist clients. Sometimes free Wi-Fi is provided by enthusiasts, or by organizations or authorities who wish to promote business in their area. Metropolitan-wide WiFi (Mu-Fi) already has more than 300 projects in process.[1]

TIPS PEMASANGAN MOTHERBOARD

TIPS PEMASANGAN MOTHERBOARD
Memasang motherboard bukanlah sesuatu yang sulit. Tidak diperlukan ijasah ataupun kecerdasan jenius untuk dapat melakukannya. Melainkan hanya perlu membutuhkan ketelitian dan kemauan. Untuk melakukan hal tersebut, akan kami berikan panduan untuk Anda.

1. Perhatian khusus untuk jumper.
Sampai sekarang ini memang tidak ada standar layout untuk jumper pada motherboard. Hal ini dikarenakan industri produsen motherboard, memiliki desain layout tersendiri. Meskipun tidak mencolok antara masing-masing produsen. Namun, untuk Anda yang baru kali pertama memasang motherboard, kami sarankan untuk membaca buku manualnya. Karena tidak semua produk motherboard, memiliki penjelasan text yang tertera jelas pada PCB motherboard. Jangan menebak-nebak untuk hal ini.

2. Teknologi sekrup.
Cukup sulit untuk menentukan kategori yang tepat untuk hal ini. Sebelum memasang motherboard, kebanyakan casing dilengkapi sekrup yang cukup banyak. Optimalkan penggunaannya. Usahakan semua titik lubang pengikat motherboard terpasang sekrup. Dengan demikian, motherboard dapat terpasang dengan lekat di casing. Namun tentunya jangan asal pasang. Sesuaikan panjang dan ukuran sekrup sesuai dengan lubang yang digunakan.

3. Gunakan I/O Shield.
Sebuah plat besi yang berfungsi untuk menutup celah yang terdapat antara input/ouput konektor dari motherboard. Dengan memasangkan plat besi tersebut, selain komputer akan terlihat rapi, komputer juga akan lebih tertutup sehingga tidak dimasuki oleh kotoran atau serangga. I/O Shield biasanya disediakan pada paket penjualan sebuah motherboard. Bentuknya yang spesifik, disesuaikan dengan ketersedian I/O pada produk motherboard yang bersangkutan. Sebaiknya jangan menggunakan I/O shield untuk motherboard lain, karena dapat menghalangi I/O yang tersedia.

4. Pilih port yang tepat.
Asumsi bahwa dengan memasangkan SATA atau PATA drive ke dalam sembarang konektor akan membuat sistem Anda bisa booting. Beberapa motherboard menyediakan RAID controller untuk SATA/PATA. Untuk ini, membutuhkan driver yang biasanya disertakan dalam sebuah disket. Anda harus menginstalnya terlebih dahulu baru Windows XP Anda bisa booting. Anda juga harus melakukan setting-an terlebih dahulu dari dalam BIOS dan mengalamatkan RAID untuk bisa digunakan pada harddisk PATA.

5. Sesuaikan RAM.
Sebelumnya banyak orang yang mengatakan bahwa untuk menjalankan dual-channel, cukup dengan cara memasang memory sesuai dengan warnanya. Jika Anda memasang memory pertama pada slot berwarna biru, memory kedua pun harus demikian. Namun bagaimana jika motherboard tersebut memiliki 4 slot memory dengan warna yang sama? Jawabannya bisa Anda temukan pada buku manual motherboard tersebut. Jika Anda tidak mendapatkan konfigurasi yang tepat untuk dual-channel memory tersebut, kemungkinan besar sistem akan mengalami penurunan kinerja yang cukup signifikan.

6. Gunakan power konektor yang sesuai.
Pada motherboard keluaran terbaru menggunakan konektor yang berbeda dengan yang terdahulu. Oleh karena itu, pasang semua konektor power yang ada sesuai dengan yang terdapat di motherboard, jangan pernah menggabungkan dua power ke dalam satu konektor, karena bisa menyebabkan kerusakan yang fatal.

7. Pemasangan processor.
Ini adalah bagian yang tersulit dalam pemasangan motherboard. Karena jika Anda salah memasangnya bukan tidak mungkin processor Anda akan rusak. Pada motherboard lama, Anda membutuhkan alat bantu obeng untuk melepaskan pengait heatsink. Dan tak sedikit yang memiliki tingkat kesulitan yang tinggi. Karenanya jika Anda masih menggunakan motherboard dengan socket lama (Socket A, dan socket 478) harus berhati-hati. Pada motherboard sekarang (socket 775, 754, dan 939) bisa dibilang bisa langsung dipasang tanpa harus menggunakan alat bantu obeng. Pengait heatsink jauh lebih mudah dioperasikan, dibanding processor jaman dulu.

google search

Google